Showing posts with label kisah. Show all posts
Showing posts with label kisah. Show all posts

Tuesday, 30 April 2013

Beban

Ia mengangkat segelas air lalu bertanya pada hadirin, "menurut kalian berapa berat segelas air ini?" Kemudian ia melanjutkan, "Sebenarnya berat gelas itu tergantung pada seberapa lama kalian mengangkatnya. Kalau aku mengangkatnya selama satu menit, maka aku akan baik - baik saja. Kalau aku mengangkatnya selama satu jam, maka tangan kananku akan terasa pegal. Tetapi kalau aku mengangkatnya selama satu hari, kalian akan terpaksa harus memanggilkan ambulan untukku. Sesungguhnya beban yang kita angkat sama, tapi semakin lama kita mengangkatnya akan terasa semakin berat.

Apabila kita setiap waktu mengangkat beban kita, kita tidak akan dapat bertahan, karena beban itu semakin lama akan terasa semakin berat."
Ia melanjutkan, "Apa yang harus kita lakukan adalah, letakkan gelas itu, beristirahatlah sejenak sebelum mengangkatnya lagi."
Kita harus meletakkan beban kita dari waktu ke waktu, agar tubuh kita segar kembali dan mampu menanggung beban itu. Bila kau pulang ke rumah setelah bekerja, tinggalkanlah beban kerja, jangan kau bawa ke rumah. Kau dapat mengangkatnya kembali esok, sementara itu istirahat dan santailah dahulu.
Hidup ini harus dijalani hari demi hari, tidak bisa dirangkap sekaligus.
(Author Unknown)

Sunday, 28 April 2013

Kaca mata nenek

Dua anak kecil berbicara tentang kacamata. "Bukankah kau benci memakai kacamata?" tanya seorang anak.
"Tidak," jawab anak yang lain. "Asalkan kacamata itu adalah jenis kacamata yang di kenakan oleh nenekku! Ibuku bilang nenek selalu bisa melihat bila seseorang itu sedang lelah, kecil hati, atau sedih. Dia bisa melihat bila seseorang membutuhkan pertolongan, dia juga bisa mengetahui bila kau memiliki persoalan yang hendak kau utarakan. Tapi yang paling baik, kata mama, nenek selalu dapat melihat kebaikan yang ada pada diri setiap orang.

Anak itu melanjutkan, "suatu hari aku bertanya kepada nenek, bagaimana dia bisa melihat semua itu. Dia berkata, mungkin sampai seusia ini ia telah banyak belajar melihat. Tapi aku yakin, itu pasti karena kacamatanya."
(Alangkah baiknya bila setiap orang dari kita dapat melihat orang lain dari kaca mata nenek anak tersebut! )
(Pengarang tak dikenal)

Tuesday, 18 December 2012

Lukisan Kedamaian


   Dahulu kala, seorang raja menawarkan hadiah yang melimpah kepada siapa saja yang dapat melukis kedamaian. Banyak seniman menyerahkan kepada raja karya-karyanya yang indah. (Dari semua lukisan yang indah-indah itu), raja akhirnya memilih dua lukisan.


            Lukisan pertama menggambarkan sebuah danau yang tenang. Permukaan airnya memantulkan pegunungan tinggi menjulang yang mengelilinginya. Di atas gunung, segumpal awan tipis mengapung di langit.

            Lukisan lainnya menggambarkan badai ganas dengan hujan lebat yang menyebabkan sungai mengalir deras. Tebing batu yang terjal di terangi kilat yang menyambar-nyambar sepanjang kanvas. Meskipun demikian, raja hanya melihat induk burung (bersama anak-anaknya) bersarang di celah-celah batu, terlindung oleh dahan pohon cemara.

            "ini," kata raja, "lukisan yang selama ini kucari-cari."
            Kedamaian tidak berarti harus didapat di lingkungan yang menyenangkan. Kedamaian adalah ketenangan di hati di tengah badai kehidupan. (Author Unknown)
Sumber :

DAFTAR ISI

Rahasia kerja tuhan

     Seorang anak kecil mengadu kepada neneknya tentang kejadian tidak menyenangkan yang ia alami, masalah keluarga, kesehatan, dan lain-lain sementara neneknya membuat kue.

     Neneknya lalu bertanya kepada cucunya apakah ia mau snack. Tentu saja cucunya mengiyakan.

          "mau minum minyak ini?" tanya nenek.
          "iii.... ," kata si cucu.
          "bagaimana kalau telur mentah?" tanya neneknya.
          "Jijik, Nek."
          "Mungkin kau mau tepung? Atau soda kue?"
          "Nek, Semua itu menjijikkan!"

     Nenek lalu menjelaskan, "Semua itu tampak tidak enak, tapi bila di campur dengan cara yang benar akan menjadi kue yang lezat. Begitu pula cara kerja tuhan. Sering kali kita bertanya-tanya mengapa tuhan membiarkan kita melewati masa-masa yang tidak menyenangkan dan sulit. Tapi DIA tahu jika semua itu di letakkan menurut susunan-Nya pasti hasilnya akan baik. Kita harus menaruh kepercayaan kepada-Nya, bahwa semua ketidaknyamanan itu akhirnya akan menjadi sesuatu yang sangat baik.

     Tuhan sangat mencintaimu, DIA mengirimkan kepadamu bunga setiap musim semi; sinar matahari setiap pagi. Kapanpun kau berbicara kepada-Nya, DIA selalu mendengarkan. DIA dapat tinggal di mana pun di jagad ini, tapi DIA memilih tinggal di hatimu.

seperti pepatah cina yang berbunyi:
(Lautan yang tenang tidak akan melahirkan seorang pelaut yang tangguh)
(Author Unknown)

Sumber :

DAFTAR ISI

Saturday, 1 December 2012

kisah tukang kayu

Seorang tukang kayu tua sudah siap untuk pensiun. Dia mengatakan kepada majikannya si kontraktor
tentang rencananya untuk meninggalkan bisnis bangunan rumah dan menjalani kehidupan yang lebih santai dengan istrinya sambil menikmati keluarga besarnya.


Dia akan kehilangan gaji, tapi ia sangat ingin pensiun.

Kontraktor menyesal melihat pekerja baik sepertinya harus berhenti. lalu si kontraktor bertanya apakah ia bisa membangun satu rumah lagi yang tidak lebih hanya sebagai bantuan pribadi dari si tuakang kayu. Tukang kayu mengatakan ya, tetapi dalam waktu itu mudah untuk melihat bahwa hatinya tidak dalam tulus dalam pengerjaannya. Dia melakukan pengerjaan yang buruk dan bahan yang digunakan berkualitas rendah. menurutnya itu adalah cara yang menguntungkan untuk mengakhiri karirnya.


Ketika tukang kayu menyelesaikan pekerjaannya dan si kontraktor datang untuk memeriksa rumah, kontraktor menyerahkan kunci pintu depan ke tukang kayu. "Ini adalah rumahmu," katanya, "hadiah saya kepada Anda."


Apa yang mengejutkan!


Sayang sekali!


Jika ia tahu sedang membangun rumahnya sendiri, ia akan melakukan itu semua begitu berbeda. Sekarang ia harus tinggal di rumah yang dibangunnya tidak dengan terlalu baik.


Pikirkan diri Anda sebagai tukang kayu. Pikirkan tentang rumah Anda. Setiap hari Anda palu paku, menempatkan papan, atau mendirikan dinding. Bangunlah rumah kehidupan anda dengan bijaksana. Ini adalah satu-satunya kehidupan yang akan Anda bangun. Bahkan jika Anda tinggal untuk hanya satu hari lagi, hari itu layak untuk hidup anggun dan bermartabat. Plak di dinding mengatakan, "Hidup adalah sebuah proyek do-it-yourself."


Besok hidup Anda akan menjadi hasil dari sikap dan pilihan yang Anda buat hari ini. 

Sumber :

DAFTAR ISI

Two Reasons why IPS is a "Must Have" for your Network

Introduction This is the third in my Security Series of Connect articles.  For more information on how to keep your enterprise environm...