Wednesday, 30 May 2012

mematikan lampu saat ingin tidur


Tidur dalam keadaan tanpa lampu dan gelap di waktu malam akan membuat tidur menjadi lebih nyenyak karena hanya dalam keadaan benar-benar gelaplah tubuh baru bisa terangsang untuk menghasilkan hormon melatonin. Hormon inilah menyebabkan seseorang menjadi mengantuk di malam hari dan membuat tidur menjadi lelap.


Seorang ahli biologi, Joan Roberts, merupakan orang pertama yang menemukan hubungan antara lampu dan kesehatan. Ia menemukan korelasi tersebut dalam penelitiannya pada hewan percobaan yang diberikan perlakuan dengan cara menyalakan lampu buatan sepanjang malam. Setelah diamati beberapa lama, maka Roberts melakukan pengukuran kadar hormon melatonin di dalam tubuh hewan tersebut dan menemukan fakta bahwa jumlahnya makin berkurang disertai penurunan daya tahan tubuhnya terhadap penyakit. Maka Roberts pun berkesimpulan bahwacahaya lampu (termasuk pancaran dari layar televisi) dapat menyebabkan penurunan kadar hormon melatonin di dalam tubuh yang akan mempengaruhi penurunan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan mengakibatkan tubuh menjadi lemah. 


Beberapa abad kemudian, para ilmuwan di berbagai belahan dunia pun menyelidiki tentang pentingnya tidur di malam hari dalam keadaan lampu dimatikan. Hasil penelitian mereka ternyata memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Joan Roberts. Salah satunya adalah hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer Genetics and Cytogenetics menyatakan bahwa menyalakan cahaya buatan pada malam hari ketika tidur akan memiliki dampak pada jam biologis tubuh dan dapat menjadi pemicu ekspresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker. 


Apakah yang dimaksud dengan hormon melatonin tersebut ?


Hormon melatonin (N-acetyl-5-metoksitriptamin) merupakan hormon pengatur utama dari seluruh hormon yang berfungsi mengatur dan memelihara irama sirkadian (sistem jam biologis tubuh yang memegang peranan penting dalam mengatur saat untuk tidur dan bangun). Hormon melatonin sebagian besar dibuat oleh kelenjar pineal dan sebagian kecilnya dibuat di usus dan retina mata. Produksi hormon melatonin dipengaruhi oleh tingkat intensitas cahaya lingkungan dan akan selalu bertambah banyak jika manusia berada dalam lingkungan yang gelap dan suasana hening namun produksinya akan dihambat oleh adanya rangsangan luar seperti sinar yang terang dan medan elektromagnetik.


Apakah fungsi hormon melatonin di dalam tubuh ?

Sebagai hormon yang memiliki fungsi utama menciptakan kualitas tidur yang baik, maka hormon melatonin memiliki kegunaan sebagai berikut.

  • Menjaga keharmonisan metabolisme sel, mempertahankan efisiensi/efektivitas kerja sel, membuat sel tidak mudah rusak sehingga meningkatkan daya tahan sel terhadap berbagai gangguan dari luar.
  • Mempengaruhi sistem kekebalan tubuh
  • Mempengaruhi kerja organ tubuh terutama di saat tidur
  • Mempengaruhi kesehatan psikologis seseorang terutama terhadap mood. Seseorang kurang tidur akan memiliki kadar melatonin yang rendah sehingga mengalami gangguan perasaan (mood) seperti mudah gelisah, mudah lelah, mudah marah.
  • Berperan sebagai sistem alami yang mengatur masa penuaan tubuh.
  • Membuat tidur menjadi lebih nyenyak sehingga meningkatkan kualitas tidur.
  • Membantu tubuh memerangi sel-sel kanker seperti pada kanker payudara, kanker prostate, penyakit Parkinson, dan jantung aritmia. Melatonin berperan mendorong aktifitas antioksidan secara optimal di dalam tubuh sehingga mencegah kerusakan DNA akibat ulah zat-zat karsinogenik penyebab kanker dan memberhentikan mekanisme pertumbuhannya.


Bagaimana cara kerja hormon melatonin di dalam tubuh ?


Tepat di bagian tengah otak terdapat suatu kelenjar yang bernama Pineal dan berfungsi menghasilkan hormon melatonin. Kinerja dari kelenjar ini dipengaruhi langsung oleh pusat pengendali irama sirkadian di otak, Suprachiasmatik Nuclei (SCN), dan bersifat fotosensitif (peka terhadap rangsang cahaya) sehingga hasil produksinya sangat dipengaruhi oleh tingkat intensitas cahaya yang diterima tubuh. Ketika tubuh sudah berada dalam lingkungan gelap maka SCN akan memerintahkan kelenjar Pineal untuk menghasilkan hormon melatonin lebih banyak sehingga mengaktifkan reseptor-reseptor tubuh yang akan menimbulkan efek-efek kimiawi dan biologis seperti timbulnya rasa kantuk, penurunan suhu tubuh, dan penurunan aktivitas kerja sebagian besar organ tubuh, kecuali otak dan sistem kekebalan tubuh. Maka tubuh pun mulai bersiap memasuki fase istirahat. Keadaan hening dan gelap akan membuat produksi hormon melatonin yang dihasilkan mencapai ambang optimal dan tidur pun menjadi nyenyak serta berkualitas. 

Kadar melatonin secara berangsur-angsur meningkat dan mencapai puncaknya tepat pada waktu tengah malam dan kemudian berangsur-angsur menurun hingga 2/3 malam. Saat tertidur nyenyak, maka tubuh akan fokus bekerja untuk proses perbaikan kerusakan jaringan sel dan beregenerasi serta mengaktifkan kerja otak menjadi lebih optimal.

Apa saja yang mempengaruhi kinerja hormon melatonin di dalam tubuh ?


Karena kadar melatonin sangat ditentukan oleh tingkat intensitas cahaya yang diterima oleh tubuh maka kadar melatonin pada siang hari tidak akan terdeteksi. Selain dari sumber cahaya alami, kadar hormon melatonin pun dipengaruhi pula oleh sumber cahaya buatan, suhu lingkungan, dan gelombang elektromagnetik. Jika tubuh terlalu banyak menerima cahaya pada senja hari atau terlalu sedikit cahaya pada siang hari maka akan terjadi kekacauan pada siklus irama sirkadian tubuh yang dipengaruhi oleh kadar hormon melatonin. Selain itu, jika pada waktu tidur keadaan ruangan di sekitar kita masih dilingkupi oleh cahaya lampu ataupun gelombang elektromagnetik yang berasal dari cahaya televisi, maka hal-hal tersebut akan menembus kulit mata meskipun sedang dalam keadaan terpejam, dan membuat otak menafsirkan sinyal tersebut untuk tetap mengaktifkan kinerja organ-organ tubuh lain yang seharusnya diistirahatkan. Inilah satu jawaban sederhana ketika seseorang yang selalu merasa kurang segar saat bangun meskipun sudah tertidur dalam waktu lama.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal The Journal Sleep Research pada tahun 1995 menyatakan bahwa kafein yang terdapat dalam kopi, teh hitam, minuman bersoda, dan coklat dapat menurunkan kadar hormone melatonin di dalam tubuh hingga 50% dari kadar normalnya dan keadaan ini dapat bertahan selama 6 jam. Oleh karena itu, janganlah mengkonsumsi minuman dan makanan tersebut menjelang waktu tidur.


Gejala apa sajakah yang dapat timbul bila kadar hormon melatonin tidak normal ?

Beberapa gejala yang dapat timbul berkaitan dengan hormon melatonin yaitu sukar tidur (insomnia), gangguan irama sirkadian, sakit kepala, penurunan daya konsentrasi, dan keletihan.Gejala-gejala tersebut terutama timbul bila produksi hormon melatonin berkurang. 




Sumber :

No comments:

Post a Comment

Two Reasons why IPS is a "Must Have" for your Network

Introduction This is the third in my Security Series of Connect articles.  For more information on how to keep your enterprise environm...