Stabilitas beberapa bahan pangan
terhadap serangan mikrobia disebabkan olehadanya senyawa tertentu yang
mempunyai aktivitas antimikrobia dan secara alami terdapat pada bahan
pangan tersebut. Beberapa tanaman menghasilkan minyak esensial yang
bersifat antimikrobia. Contoh senyawa antimikrobia adalah lactenin dan
anticoliformpada susu segar, lactoperoksidase pada susu mentah yang
efektif terhadap treptococci,lysozyme pada putih telur, asam benzoat
pada cranberries, eugenol pada cengkeh,allicin pada bawang putih, allil
isothiocyanat pada mustard, eugenol dan thymol pada sage, carvacrol
(isothymol) dan thymol pada oregano, dan cinnimic aldehid dan
eugenolpada cinnamon.
Susu sapi segar mengandung beberapa
senyawa antimikrobia meliputi laktoferin, conglutinin, dan
laktoperoksidase, serta rotavirus inhibitor. Namun senyawaantimikrobia
tersebut rusak karena pasteurisasi.Telur mengandung lysozyme yang
bersama-sama dengan conalbuminbertanggung jawab menjaga kesegaran telur.
Laktoferin merupakan glikoprotein yangdapat mengikat zat besi juga
bersifat inhibitor sejumlah bakteri penyebab penyakit dansudah digunakan
sebagai microbial blocking agent pada daging sapi. Ovotransferrinpada
telur segar juga bersifat inhibitor pada Salmonella enteritidis. Vakuola
sel padatanaman cruciferous seperti kubis, kol, brokoli, mengandung
glukosinolat yang dapatmenghasilkan isothiocyanat yang bersifat
antimikrobia.
Sumber :
No comments:
Post a Comment